Kamis, 04 Oktober 2012

Sesak

Tanpa terasa aku mulai tergugah
Tergugah untuk memikirkan apa yang telah terjadi
Aku tak mengerti dengan semua ini
Seakan-akan aku tak pernah tahu apa-apa
Mengapa semuanya menjadi seperti ini?
Daun yang hijau telah menjadi coklat
Pohon yang kokoh kini berubah menjadi rapuh
Dan akar yang seolah-okah berperan sebagai penunjang
Kini telah tak berfungsi dengan baik
Aku tak tahu dan tak mengerti dengan apa yang telah terjadi
Tapi aku sadar akan apa yang telah terjadi dan tercatat
Mungkin umurku berkurang seiring berjalannya waktu
Tapi salah, dosa dan nista yang aku lakukan semakin bertambah seiring berkurangnya umurku
Aku telah berbuat jauh dari syariat-Mu, ya Allah
Aku telah melanggar ajaran dan sunnahmu, ya Rasul
Dengan cara apa ku harus menebusnya?
Apa aku harus bersujud kepada-Mu tanpa melewatkan sedetik pun berlalu hingga ku menutup mata?
Apa aku harus mengingat-Mu selama darahku masih mengalir?
Ataukah ku harus menengadahkan tangan, meminta ampun kepada-Mu setiap saat dalam sisa umurku?
Aku rela melakukan semua itu demi mendapat ampunan dari-Mu
Sesaj rasanya dadaku saat mengingat dosa-dosa yang aku lakukan di masa lalu
Aku tak bisa, dan aku tak tahan merenungkannya
Akh, apalah guna menyesal?
Sekarang yang ada hanya akan menambah sesak dalam dada dan sakit dalam hati
Yang ada sekarang hanyalah kata taubat,
Taubat bagi dzat yang memiliki dan menguasai segala sesuatu
Allah 'Azza wa Jalla.

By : Wilda Ayu Ariska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar